KEJAYAAN HANYA AKAN TERCAPAI DENGAN BERPIKIR MELANGKAHI SEMUA PEMIKIRAN YANG ADA
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Rabu, 17 November 2010

ISLAM MEMANDANG BIAYA PENDIDIKAN



Saya kelahiran 1984, saya masuk Sekolah Dasar tahun 1990, dulu seingat saya ketika masuk SD kelas 1, orang tua saya hanya ditarik iuran bangunan sebesar Rp.10.000,00. Selama 6 tahun di SD, saya hanya membayar SPP Rp.1000,00, perbulan.

Tahun 1996, saya masuk SMP Negeri, pertama kali masuk orang tua kami ditarik sumbangan pembangunan dan seragam Rp.60000,00. Selama di SMP saya membayar SPP Rp.8000,00 per bulan, untuk LKS dan buku pegangan sekitar Rp.8000,00 per caturwulan, untuk renang Rp.3000,00 per bulan, sebulan 2 kali renang. Masih ingat teman saya waktu SMP yang rumahnya di pelosok pegunungan yang terpencil, dia harus menempuh perjalanan 1,5 jam jalan kaki dari rumahnya ke sekolah, lewati tanjakan turunan bukit-bukit, hanya untuk sekolah. Karena memang jalan ke sana belum di aspal, saya masih ingat ketika menjenguknya karena sakit, kami merasakan betapa susahnya perjalanan pulang pergi sekolah bagi dia.

Tahun 1999 saya masuk SMA, pertama masuk pun orang tua saya ditarik iuran pembangunan sekitar Rp.60.000,00, selama sekolah saya membayar SPP Rp.15000,00 per bulan. Untuk pelajaran komputer Rp. 10.000,00 per bulan, untuk renang Rp 5000,00, dua kali sebulan. LKS Rp.15000,00

BANDINGKAN DENGAN SEKARANG



Masuk TK saja ratusan ribu rupiah, apalagi SD dan SMP, serta SMA. Anak sulung kakak saya yang sekarang SMP kelas 2 saja, harus menghabiskan Rp. 25000,00 perbulan untuk LKS, tiap tahun ditarik uang bangunan sekitar Rp 200.000,00. Komputer Rp 40000,00, renang dua kali sebulan sekitar Rp 40.000,00. Dan banyak sekali tarikan-tarikan dana yang diluar perkiraan.
Almamater SMA saya saja, sekarang uang bangunan pertama masuk Rp 6000.000,00. Belum lain-lainnya, mentang-mentang mendapatkan status terbaik se Kabupaten.

PENDIDIKAN MENCETAK GENERASI MATRE DAN INSTAN



Namun coba kita lihat fakta yang ada, semakin hari pendidikan hanya dijadikan tempat mengeruk uang semata, pendidikan hanya dijadikan lahan bisnis, dan hanya mencetak generasi robot yang mencetak uang bagi para Kapitalis, serta generasi matre dan instan. Generasi pelajar sekarang hanya menjadikan uang sebagai tujuan utama dia sekolah.
Karena jelas para pelajar dan orang tua hanya berpikir untuk mengembalikan uang yang telah mereka habiskan untuk sekolah, dan si pelajar pun akan berpikir bahwa anaknya kelak pun akan sama seperti dia yaitu sekolah dengan biaya mahal, atau bahkan lebih mahal dari pada dia. Sehingga segala cara dipakai untuk mendapatkan uang, uang dan uang.

ISLAM MEMANDANG PENDIDIKAN
Islam adalah agama yang sempurna, karena tidak hanya mengatur hubungan individu dengan Tuhannya, yaitu lewat ibadah ritual, tetapi juga hubungan dengan sesamanya ( Muamalah ), sehingga aturan Islam sangat lengkap meliputi ekonomi, politik, sosial budaya.

Begitu juga dengan pendidikan, Islam memandang pendidikan adalah kebutuhan pokok, seperti halnya sandang, pangan dan rumah.



Rasulullah saw bersabda  “ilmu bagi kaum mukmin adalah ternaknya yang hilang, maka carilah dan dapatkanlah walaupun dari mulut orang kafir “. HR. Ahmad.

Pendidikan Murah Berkualitas
Karena betapa pentingnya pendidikan sebagai investasi dari kebangkitan umat maka pendidikan diusahakan murah meriah bahkan gratis namun berkualitas. Pemerintah Islam akan mensubsidi sepenuhnya sekolah baik itu negeri maupun swasta.

Karena Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, maka sudah selayaknya mengolah sumber daya alam itu dengan Syariat Islam, yang akan menggunkannya untuk hajat hidup rakyat banyak, seperti pendidikan.

Menurut Ichsanudin Noorsy, Exxon Mobile saja mendapat keuntungan Rp.11 juta per detiknya dengan menjarah minyak di Indonesia. Coba bayangkan jika keuntungan itu adalah keuntungan pemerintah kita dari hasil mengolah SDA dengan Syariat Islam, lalu digunakan untuk subsidi rakyat diantaranya pendidikan, saya yakin pendidikan bisa gratis dan berstatus Internasional untuk pendidikan kita.

HIDUP ADALAH PILIHAN, MAU PILIH YANG MANA ??
Kita sudah tahu faktanya, dan kita tentu saja menghendaki perubahan, namun perubahan seperti apa ??



Tentu saja perubahan sistem, dari sistem kapitalisme sekuler menuju Sistem Islam yang diatur oleh Syariat Islam dalam naungan negara Khilafah Islamiyah. Karena hanya itu solusi bagi pendidikan kita dan seluruh problematika bangsa ini.

0 komentar:

Posting Komentar