KEJAYAAN HANYA AKAN TERCAPAI DENGAN BERPIKIR MELANGKAHI SEMUA PEMIKIRAN YANG ADA
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Kamis, 23 Desember 2010

BENSIN MURAH YANG HARGANYA MAHAL



Mungkin yang baca posting ini bingung dengan judulnya, soalnya saya ketikia menulis posting ini dalam keadaan bĂȘte banget, melihat bagaimana pemerintah kita yang memang bermental feodal terjajah dan menjadi budak Kapitalisme dan melayani mereka daripada melayani rakyatnya, juga koneksi internet Fren Mobile 8 yang error dalam beberapa hari ini, sehingga saya tidak dapat posting blog.

KEBIJAKAN SABLENG PEMERINTAH MEMBATASI SUBSIDI BBM
Kita tahu per 1 Januari 2011 akan ada pembatasan subsidi Bensin Premium kepada mobil pribadi berplat hitam, sehingga semua mobil berplat hitam harus membeli pertamax atau pertamax plus, sebutut apapun mobil itu. Sehingga bagi anda-anda semua yang mempunyai mobil pribadi siap-siaplah merogoh kocek lebih dalam untuk membeli BBM non subsidi ( Pertamax, Pertamax Plus, Super TT, atau Bensin yang dijual di SPBU perusahaan asing ).

Yang paling diuntungkan dengan kebijakan edan ini adalah asing, kenapa karena Bensin non subsidi yang dijual asing lebih murah daripada pertamax atau pertamax plus Pertamina. Kita sudah tahu lah yah akibat kebijakan Neoliberalis Pemerintah kita di masa lalu menyebebkan Perusahaan minyak asing seperti Exxon, Repsol, Chevron, dan sebagainya menguasai tidak hanya hulu tetapi juga hilir.

merekalah yang untung

President Director PT. Shell Indonesia menyambut baik kebijakan Presiden Si Beye ini, karena menurut dia hanya perusahaan-perusahaan asinglah yang paling siap dalam menyambut kebijakan pembatasan subsidi BBM ini.

SPBU Pertamina dan SPBU swasta yang bernaung dibawah Pertamina pun tidak dijamin untuk terus menjual BBM setelah nanti Harga BBM disesuaikan dengan Harga Pasar Internasidonal. Bisa jadi mereka nantinya akan berganti atribut dari Pertamina ke Perusahaan Asing.

SKENARIO NEOLIB



Presiden Negeri Bebek

Menurut sumber dari mediaumat.com, ada skenario dibalik semua itu, yang bermuara pada akhirnya semua kendaraan bermotor agar tidak memakai BBM bersubsidi, dan lebih edannya lagi, adanya skenario agar harga Pertamax Pertamina lebih mahal daripada harga BBM non subsidi Perusahaan asing yang sejenis.

Ini terjadi karena ada kartel politi Kapitalis yang memainkan alur distribusi BBM non subsidi kepada Pertamina.


tujuan mereka cuma uang.

Pertamina terus didorong menjual minyaknya keluar negeri ( ekspor ) sementara untuk kebutuhan dalam negeri Pertamina harus Impor minyak dengan harga mahal ( udah gak konyol lagi, idiot ini ). Namun disisi lain perusahaan seperti Petronas, Shell, Exxon yang mempunyai banyak sumur minyak di banyak negara, mampu menekan biaya produksi sehingga mampu menjual BBM non subsidi dengan harga murah. Mereka bisa saja menjual BBM non Subsidi sejenis Pertamax dengan harga Rp. 3000,- per liternya, tetapi ya mereka gak mau terlalu mencolok dan memang keutungan yang didapat akan besar sekali jika menjual BBM non subsidi dengan selisih hanya Rp 100 – 200 lebih murah dibanding Pertamina.

SUBSIDI BBM ITU TIDAK ADA DAN HANYALAH KARANGAN PARA NEOLIB SAJA



Percaya gak kalau subsidi BBM itu gak ada ???. Harusnya percaya, menurut pengamat perekonomian Kwik Kian Gie, biaya produksi satu liter bensin Premium itu sekitar Rp. 500,-, jika di tambah dengan ongkos distribusi, lalu ongkos sewa teknologi, yah sekitar Rp. 1000 per liter lah jadinya.

Lho kok bisa sampai harganya Rp. 4500, - per liter, yah itulah Penjajahan saudara-saudara, sekali lagi PENJAJAHAN.

Menurut Guru Besar Geologi dan Geodesi ITB, Koesoemadinata, Pemerintah kita tidak melihat harga produksi BBM tetapi melihat harga pasar global yang menggombal.

Berikut Daftar Harga 1 liter Bensin sekualitas Premium di berbagai negara ( dalam Rupiah )
1. Indonesia, Rp. 4500,- per liter.
2. Venezuela, Rp 603,- per liter.
3. Arab Saudi, Rp 1100,- per liter ( Pendapatan perkapita penduduk sepuluh kali lipat Indonesia ).
4. Mesir, Rp 2000,- per liter
5. India, Rp 1000, per liter
6. Myanmar, Rp 300,- per liter.

Mereka semua adalah negara produsen Minyak, dan hanya Indonesia saja yang ngotot ingin mengikuti Harga Internasional, yang berlaku di Negara non Produsen Minyak, normal gak tuh.

NKRI, SYARIAT DAN KHILAFAH HARGA MATI



Rezim yang berkuasa saat ini adalah rezim neoliberalisme, yang menurut Hadis Rasulullah saw disebut Mulkan Jabarriyatan, pemerintahan Tirani ( Diktator ). Rezim neoliberalis ditandai dengan memprivatisasi semua kepemilikan rakyat, pemerintah menempatkan diri sebagai pedagang untuk menyenangkan tuan-tuan mereka yaitu para Kapitalis dan Neoliberalis.

Semua barang jualan distandarkan dengan harga internasional namun kemakmuran rakyat tidak pernah distandarkan secara Internasional, inilah Neoliberalis tulen.

Untuk itu saatnya kita kembali tegakkan Sistem Khilafah Islam sesuai dengan Bisyarah ( kabar gembira ) Nabi Muhammad Saw, yang akan mendistribusika keadilan untuk rakyat, dan menyebarkan rahmat ke semesta alam.

0 komentar:

Posting Komentar