Tujuh Tahun yang lalu Sugiarti mencoba peruntungannya merantau ke Timur Tengah, dia terpaksa meninggalkan orang tua, suami, dan anaknya yang baru berusia 5 tahun. Lewat PT. Alfindo Mas Buana, yang berlokasi di Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Indramayu ini Sugiarti diberangkatkan ke Yordania.
Namun setelah sampai Yordania justru oleh agen TKW Sugiarti dipindah kerjakan di Irak sebagai Pembantu Rumah Tangga. Memang dua tahun pertama komunikasi dengan keluarga lancar dan sempat mengirim uang sebanyak Rp 7 juta kepada suaminya, namun setelah itu tidak ada komunikasi lagi dengannya. Lima tahun setelahnya belakangan diketahui bahwa Sugiarti disandera oleh majikannya, dan sering kali diperkosa oleh majikannya itu, bahkan Sugiarti sempat melahirkan anak perempuan yang akhirnya dibuang sang majikan karena takut ketahuan istrinya.
Itulah sedikit wawancara seorang wartawan kepada Ibu Warni, Ibu kandung Sugiarti yang menceritakan nasib anaknya dengan menangis terisak di depan pagar istana Merdeka Jakarta. Warni sangat berharap anaknya bisa pulang ke Indonesia dalam keadaan selamat.
Sementara dilain tempat Densus 88 berhasil menangkap orang yang terduga Teroris, di suatu tempat yang konon namanya Abu Thalut, konon katanya lagi si Abu Tholut ini adalah buronan lama polisi dan mempunyai keahlian sekelas Nurdin Top. Padahal banyak pihak termasuk Komnas HAM saja sudah banyak mengkritik sepak terjang Densus 88, yang main asal tembak atau extra judicial killing kepada orang yang baru sedikit dicurigai sebagai teroris.
PENYAKIT LAMA, PENGALIHAN ISU
Jika kita lihat paragraf pertama jelas itu merupakan salah satu contoh gagalnya Kapitalisme dan tidak becusnya pemerintah menyejahterakan rakyatnya. Menurut Iffah Ainur Rohmah, Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia ( MHTI ), menyatakan akibat kapitalisme merajalela sehingga Sumber Daya Alam dikuasai asing denga kebijakan yang tidak bijak yaitu Privatisasi, BUMN-BUMN milik rakyat yang mengusai hajat hidup rakyat juga diobral dengan murah semurah-murahnya ke Asing, seperti Krakatau Steel, padahal SDA dan BUMN milik rakyat baik laki-laki maupun perempuan.
Akibatnya negara tidak bisa atau tidak mampu memberikan jaminan kebutuhan pokok kepada rakyat, karena semua kekayaan alam dikuasai asing, hal ini memaksa Sumiati, Sugiarti dan banyak perempuan mengadu nasib bahkan mempertaruhkan nyawa ke luar negeri.
Sedangkan jika kita melihat paragraf kedua maka kita semua sudah paham rahasia umum tentang isu terorisme yang sepertinya tiada habisnya dikarang, karena memang sang pengarang selalu dapat inspirasi untuk menciptakan isu itu.
Kasus penyiksaan TKW, Obral murah PT. Krakatau Steel, serta skandal Gayus dan Century yang sedang mulai menghangat kembali, tiba-tiba saja meredup begitu saja akibat pengalihan isu itu. Pengalihan isu ini juga kebetulan mendapat bantuan pemberitaan yang berlebihan tentang Timnas Sepak Bola kita yang transnasional ( dengan naturalisasi dua pemain ) menang di babak penyisihan grup di piala AFF. Akibatnya sandal-sandal seperti Gayus, Century, Krakatau Steel terlupakan oleh masyarakat.
ALANGKAH LUCUNYA PEMERINTAH KITA INI
Pemerintah tidak akan mungkin terus menerus mengalihkan isu dengan berbagai macam cara. Biang-biang kebusukan juga akhirnya akan terkuak, rakyat akhirnya tahu kebusukan kalian, dan mungkin saja akan terjadi revolusi pertumpahan darah, walaupun kami tidak menghendakinya.
Pemerintah bukannya mengurus kesejahteraan rakyat justru malah sibuk membuat serial drama Terorisme untuk menutupi kasus-kasus besar yang mungkin bisa menyeret mereka. Alih-alih memberikan solusi kepada para TKW malah Cuma memberikan sebuah telepon seluler ( HandPhone ) kepada TKW.
Pemerintah bukannya mencari devisa dengan mengelola kekayaan alam milik rakyat malah justru menjerumuskan rakyatnya ke perdagangan manusia menjadi TKI/ TKW, untuk memperoleh devisa, sedangkan kekayaan alamnya justru dibuang.
Pemerintah membual untuk membangun kemandirian bangsa tetapi justru BUMN-BUMN strategis milik rakyat dijual ke asing, membual tentang kemandirian Alutsista ( alat utama sistem persenjataan ) tetapi pabrik baja Krakatau Steel malah di Initial Public Offering ( baca Diobral ) kepada swasta asing. Bahkan PT. PAL pun rencananya juga kan diobral atau diprivatisasi, entah apa yang merasuki otak mereka.
Pemerintah bukannya menghentikan ekspor TKW justru malah mengiming-imingi mereka menjadi TKW dengan program Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan ( SNPK), yang salah satunya adalah Ekspor TKI keluar negeri, padahal ancaman nyawa, kehormatan mengintai mereka.
HANYA ISLAM SOLUSI SEMUA MASALAH
Untuk itulah kami menawarkan sebuah solusi revolusioner yang sangat berani kepada umat Islam di Indonesia yaitu kembali kepada Islam secara kaffah, mengubah sistem ekonomi Kapitalisme yang terbukti gagal dan rusak, menggantinya secara revolusioner dengan sistem ekonomi Islam yang terbukti menyejahterakan rakyat baik itu laki-laki dan perempuan selama lebih dari 13 Abad.
Dengan syariat Islam kita akan menasionalisasikan ( merebut ) kembali Sumber Daya Alam yang sudah direbut penjajah ke pangkuan rakyat dan mengelolanya demi kepntingan rakyat banyak, kita juga akan melaksanakan hukum yang tegas untuk memberikan efek jera baik bagi pelaku maupun kepada masyarakat sekitar agar tidak menirunya.
Dengan Islam kita akan membangun kemandirian bangsa, baik itu kemandirian persenjataan, ekonomi dan kebebasan dari utang luar negeri, karena sebenarnya utang-utang itu adalah sumber kesengsaraan kita.
Posting Terkait
Tragedi tenaga kerja akibat tidak diterapkan syariat Islam
Posting Terkait
Tragedi tenaga kerja akibat tidak diterapkan syariat Islam
0 komentar:
Posting Komentar