KEJAYAAN HANYA AKAN TERCAPAI DENGAN BERPIKIR MELANGKAHI SEMUA PEMIKIRAN YANG ADA
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Selasa, 07 Desember 2010

HIJRAH ADALAH MOMENTUM REVOLUSI ISLAM NABI MUHAMMAD SAW



Negeri Arab adalah sebuah negeri yang sangat tandus dan terbelakang, negeri ini adalah negeri yang terpecah belah dan dikuasai oleh Kerajaan-kerajaan kecil di sebelah selatan ( Yaman, Oman ) dan sebelah timurnya ( Nejd, Qatar ). Serta Polis State ( Negara Kota ) di sebelah baratnya, seperti Mekah, Yastrib ( Madinah ), serta suku-suku kecil di sekitarnya. Masing-masing negara kota dipimpin oleh Kabilah Dagang ( Kartel Politik ) yang berebut pengaruh baik dengan kehebatan berhalanya, jalan perdagangan maupun perang antar suku di antara mereka. Negeri Arab ini terletak di antara dua pengaruh Negara adikuasa yaitu Bizantium ( Romawi Timur ) dan Kerajaan Persia ( Ctesctiphon ), yang menganggap sangat remeh pada negeri terbelakang ini, sehingga tidak mau menguasainya.

Nabi Muhammad Saw diutus pada kondisi masyarakatnya yang sedemikian parah. Pada mulanya Beliau Saw membentuk kelompok-kelompok ( Kutlah ) dakwah, semacam pengajian, yang menyampaikan wahyu Allah Swt kepada para pengikutnya ( sahabat ).

Kutlah (kelompok ) itu bermarkas di rumah Arqam bin Abi Al Arqam, yang diputuskan dijadikan sekre dakwah pada awal perkembangan Islam. Para aktivis awal dakwah itu diantaranya Abu Bakar, Ali Bin Abi Thalib, Hamzah bin Abdul Muthalib, Utsman bin Affan, lalu kemudian Umar Bin Khatab pun bergabung pada organisasi tersembunyi itu, yang akhirnya berubah menjadi organisasi terang-terangan.

PERLAWANAN TERHADAP DAKWAH ISLAM
Pada mulanya elit politik kafir Quraish menganggap kelompok Muhammad Saw sebagai suatu organisasi relijius semata yang isinya hanyalah orang-orang yang ingin mencari ketenangan hidup dan tidak berbahaya bagi kepentingan mereka, namun kemudian mereka mulai menyadari bahwa organisasi Muhammad bukanlah semata-mata organisasi relijius tetapi sekaligus sebuah organisasi politik revolusioner yang siap melakukan revolusi terhadap tata sistem jahiliyah Arab.

Para petinggi Arab akhirnya menghasut masyarakat Kafir Quraish untuk memusuhi Muhammad dan pengikutnya, kemudian mereka mulai menteror, membunuh, menyiksa para pengikut setia Muhammad. Namun semua itu tidak menyurutkan langkah Rasulullah Saw untuk dan sahabat untuk tetap memegang teguh Islam. Dan pada akhirnya embargo terhadap seluruh klan Muhammad yaitu bani Hasyim selama 3 tahun lamanya.

HIJRAH KE MADINAH ADALAH PUNCAK REVOLUSI ISLAM



Ketika musim Haji tiba Allah Swt memberikan pertolongan dengan datangnya 12 orang Madinah yang hendak masuk Islam kepada Nabi Muhammad, kemudian 12 orang Madinah tersebut membaiat atau menjadikan Rasulullah Saw sebagai pemimpin mereka yang disebut baiat Aqabah pertama, setelah itu Rasul saw menyuruh Musaib bin Umair untuk mengikuti dan membimbing mereka di Madinah, serta berdakwah bersama mereka di Madinah. Tak sampai satu tahun sekitar 85 % penduduk Madinah masuk Islam, dua suku yang merupakan mafia politik Madinah yang saling bermusuhan yaitu Auf dan Khajraj berhasil dipersatukan dalam naungan Islam.

Kemudian setahun setelah Baiat Aqabah pertama terjadilah Baiat Aqabah kedua oleh sekitar 73 laki-laki dan 2 wanita perwakilan orang Madinah pada tengah malam, dan Baiat ini adalah Baiat secara de Yure yang menyatakan Rasulullah Saw sebagai kepala negara Islam.

Setelah itu terjadilah Hijrah para sahabat dari Mekah menuju Madinah untuk menghindari intimidasi, terror dan siksaan orang-orang kafir Quraish. 12 tahun Nabi Muhammad berdakwah di Mekah hanya mendapakan sedikit pengikut, namun 1 tahun Mushaib bin Umair berdakwah di Madinah mendapatkan hampir seluruh penduduk Madinah sebagai pengikut.

MENDIRIKAN NEGARA ( DAULAH ) ISLAM



Sejak tiba di Madinah Rasulullah saw memerintahkan sahabat untuk membangun masjid sebagai tempat shalat, bermusyawarah, pengaturan politik dan sosial kemasyarkatan, mengatur dan memimpin umat dengan Syariat Islam yang diturunkan lewat wahyu.

Dengan demikian Beliau saw berkedudukan sebagai kepala negara, Hakim ( Qadhi ), dan Panglima Militer ( Amirul Jihad ). Daulah Islam Madinah menjadi pusat pembangunan masyarakat  dan pusat pembangunan militer yang siap untuk berjihad di medan perang, serta pusat penyebaran dakwah bagi penduduk sekitar Madinah.

Rasulullah Saw selalu mencontohkan dua tahapan dakwah kepada kita yaitu :
1.     Tahapan pengajaran, yaitu tahapan pemahaman dan kristalisasi Islam secara kaffah ( baik Ibadah, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam dsb )dalam diri tiap-tiap individu serta menghimpun mereka dalam kelompok Islam berdasarkan pemikiran Islam tersebut.

2.     Tahapan kedua adalah transfer pemikiran Islam secara menyeluruh ( kaffah ) itulah yang akan menghimpun kekuatan potensial dakwah di Masyarakat yang mendorong untuk diterapkannya pemikiran itu dalam realitas kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dan dengan begitulah akhirnya Nabi Muhammad berhasil mm\enyatukan seluruh jazirah Arab ke dalam pangkuan Islam, menaklukan Negara Adikuasa Persia dan menaunginya dengan Islam, serta menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia.

0 komentar:

Posting Komentar