KEJAYAAN HANYA AKAN TERCAPAI DENGAN BERPIKIR MELANGKAHI SEMUA PEMIKIRAN YANG ADA
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Rabu, 13 Oktober 2010

Jawaban Atas Video opini di Youtube dari seorang ulama yang menyudutkan Syeikh Taqiuddin An Nabhani



Gambar ulama yang beropini menyudutkan Syeikh Taqiuddin An Nabhani
Tulisan ini bukan bermaksud untuk menimbulkan Ashobiyah pada aktivis Hizbut Tahrir, tetapi hanya jawaban saja, dan Insya Allah ini adalah jawaban yang benar.

Seorang Ulama dari Malaysia yang mengaku dari suatu jamaah ( tidak saya sebutkan ), menyatakan bahwa ajaran Syeikh Taqiudin An Nabani, menyimpang dari garis dakwah yang diajarkan Rasul Saw. Saya sengaja tidak menyebut nama ulama ini siapa, teman-teman lihat saja di situs Youtube.com

Pendapat ulama ini dengan bahasa Upin dan Ipinnya adalah :

1.      Syeikh Taqiuddin An Nabhani tidak mendasarkan dakwah pada akidah dan tauhid, tetapi dakwah hanya pada politik ( siyashi ) semata, dan tidak ada sedikitpun dakwah tentang tauhid dan akidah, sebagaimana digariskan oleh Nabi Saw. Namun, menurut ulama ini, dakwah syeikh Taqiudin An Nabhani, hanya menggariskan pada perjuangan mendirikan Daulah Khilafah Islamiyah.

Jawaban
Tolong baca kitab syeikh Taqiuddin An Nabhani yang berjudul Nizam Al Islam, ( peraturan hidup dalam Islam ), baca versi arabnya, di situ jelas sekali dituliskan di Bab I tentang Jalan Menuju Iman ( Thariqotul Iman ), The Way To Belief, atau margi ingkang pinuju maring iman, dah jelas kan judulnya. Inti dari kitab itu adalah bagaimana kita menggunakan akal kita untuk bertauhid kepada Allah SWT, bagaimana kita menggunakan akal kita untuk mengindra ciptaan-ciptaan Allah SWT. Bab I itu menunjukan jati diri kita sebagai seorang Manusia, menunjukkan fitrah kita sebagai seorang hamba Allah SWT.

žcÎ) Îû È,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur É#»n=ÏF÷z$#ur È@øŠ©9$# Í$pk¨]9$#ur ;M»tƒUy Í<'rT[{ É=»t6ø9F{$# ÇÊÒÉÈ  
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Ali Imran ayat 190

Di bab II kitab itu berjudul Qada dan Qadar, yah membahas Qada dan Qadar sebagai rukun Iman kita, kalau gak percaya yah baca saja.
Intinya kitab Nizamul Islam adalah kitab dasar dakwah Hizbut Tahrir dimanapun dia berada, dan semua orang yang baca kitab tersebut tahu bahkan tukang becak, kuli bangunan, pak tani, pak guru, bu guru, pedagang kaki lima pasti tahu kalau itu kitab yang membahas masalah Tauhid dan menjadi pegangan dasar aktivis Hizbut Tahrir. Masa orang udah ngaku ulama kok gak tahu.
 Yah maklumlah belum baca, beli aja mas Gramedia banyak.

2.      Khilafah adalah Hadiah dari Allah SWT, tidak usah diperjuangkan, yang kita tegakkan tauhid dulu, karena Khilafah itu hadiah.
Menurut ulama ini Syeih Taqiuddin salah karena pendapatnya bahwa amar ma’ruf nahi munkar sulit untuk ditegakkan jika belum berdiri Khilafah.

JAWABAN
Memperjuangkan Khilafah apakah bukan suatu bentuk penegakkan tauhid kepada Allah SWT ?.
Khilafah adalah alat untuk menegakkan Syariat Islam yang wajib, sebagaimana kaidah ushul Fiqh yang berlaku dan diakui oleh ulama-ulama baik Sunni, Syiah, Khawarij, Salafi, dan Mu’tazillah, bahwa “ suatu kewajiban tidak akan tercapai kecuali dengan suatu hal lain, maka suatu hal lain itu hukumya wajib”.

Logikanya gini, berkhitan ( sunat ), hukum asalnya sunnah, tetapi karena menyangkut kewajiban Sholat 5 waktu yang hukumnya wajib, dan Sholat harus suci dari najis, maka khitan ( sunat ) hukumnya jadi wajib, karena berkaitan tentang membersihkan najis.
Begitu juga dengan Khilafah, memang hukum asal khilafah itu sunnah, tetapi berkaitan dengan penegakan Hukum-Hukum Islam yang hukumnya Wajib ( qutiba ‘alaikum) dan merupakan bentuk ketauhidan kita kepada Allah SWT, maka Khilafah hukumnya wajib.

Khilafah adalah hadiah,
Memang benar Khilafah adalah janji Allah SWT dan pasti berdiri namun, tetap harus diperjuangkan, dan memperjuangkannya pun harus dengan jalan yang dengan jalan itu akan menuju bangkitnya negara Khilafah, Nabi Saw saja mencotohkan, bagaiman beliau mencari thalabun nusyrah ke Madinah dengan Hijrah, kemudian penguasa Madinah menyerahkan kekuasaannya kepada Nabi Muhammad Saw.
Contoh lain adalah bagaimana Allah SWT melalui Nabi Saw menghadiahkan atau menjanjikan Konstantinopel dan Roma kepada kaum Muslim, lewat Hadis Beliau Saw yaitu “Madinnatu Hirokla Taftakhu Awalan Yakni Kustontiniat”. Kotanya Heraklius yang akan takluk terlebih dahulu yaitu Konstantinopel. HR Muslim, dan Janji itu membuat para Khalifah mengadakan penaklukan ke Konstantinopel, dari mulai Bani Umayyah sampai Turki Utsmani yaitu di Tangan Muhammad Al Fatih.

Dari situ saja jelas untuk memperoleh hadiah itu maka perjuangannya yah yang nyambung ke arah Hadiah itu, karena harus sesuai hukum Sunnatullah, yaitu hukum sebab akibat, ada sebab pasti ada akibat, gak nyambung jika Konstantinopel akan takluk ketika kita hanya berzikir saja di Masjid, tidak melakukan Jihad seperti yang diperintahkan Rasul Saw, atau gak mungkin anak busung lapar akan kenyang ketika kita hanya sholat saja tanpa usaha nyata.
Begitu juga dengan Khilafah, Allah Swt akan menurunkan pertolongannya jika umat Islam memperjuangkannya, gak berdiam diri.
Jadi Allah SWT gak menjanjikan dengan gratis, tetapi lewat perjuangan.
Gitu yah mas ngaku ulama, saya yang dangkal agamanya saja bisa jawab.

3.      Dalam Kitabnya An Nabhani tidak mengakui Sifat Allah tapi hanya Asma Allah
Menurut pak cik yang ngaku ulama ini, Syeh Taqiuddin An Nabahani tidak mengakui sifat Allah, hanya mengakui Asma saja, jadi menurut dia ( pak cik yg ngaku ulama ), bahwa Syeh Taqiudin mengatakan Allah itu ar Rahman tetapi tidak punya sifat Rahman.
JAWABAN
Aduh maaf banget ini pak Cik, tolong yah dibaca yang bener kitabnya, Kitab Syakhsiyah kan?, kitab ini mengkritik pemahaman kaum muslim yang mu’tazillah  jaman dulu yang terpangaruh filsafat Yunani, yang menafsirkan Asma dan Sifat Allah sesuai logika mereka. Jadi mungkin pak cik ini salah baca, yang dibaca hanya halaman yang membahas tentang pemahaman kaum Mu’tazillah tentang sifat Allah SWT, sehingga pak cik ini menyimpulkan dengan lugunya seperti itu, padahal di Kitab Syakhsiyah itu ada bab yang memang mengkritisi pemahaman kaum Mu’tazillah yang terpengaruh filsafat Yunani.

Saran
Pak cik Lain kali tolong kalau baca kitab Hizbut Tahrir karya Syeikh Taqiuddin An Nabhani jangan Cuma sepotong-sepotong, yang lengkap dong, katanya ulama, harus bertabayun, masa kaya anak kecil gitu.

Kok jadi ngomongin gak penting gini yah. Ah udahlah udah terlanjur.

1 komentar:

arjunakenzie mengatakan...

setuja bangget....

Posting Komentar